Analogi : Cinta dan Air
Tulisan ini adalah sebenarnya jawaban atas pertanyaan seorang teman kepada saya.
Pertanyaannya seperti ini : " Kalo menurut kamu, cinta itu apa?"
Menurut sy, cinta itu adalah rasa yang tidak akan sia-sia dengan merasakannya. Andai tidak berbalas sekalipun. Juga tidak bersyarat.
Bagi sy, filosofinya seperti ini.
Cinta itu ibarat air.
Sementara air tidak hanya terbatas berwujud air saja, ada yg berwujud embun, uap, hujan, atau airnya sekalipun.
Begitu pula dengan cinta. Cinta juga dapat dinotasikan sebagai kasih sayang, rasa suka, atau kagum.
Air juga dapat dianalogikan sebagai lautan. Ibaratnya, lautan adalah wadahnya dan air adalah objeknya.
Tapi tidak selalu air tersebut berujung pada lautan bukan?
Juga tidak selalu cinta harus berakhir pada satu tempat sebagai wadahnya.
Bisa saja, sebelum bertemu lautan, dia sudah terlebih dahulu menguap ke awan.
Tapi menguap juga bukan berarti ia menghilang. Bisa jadi untuk selanjutnya ia jatuh ke bumi menjadi hujan.
Demikian halnya cinta. Seperti yg sudah sy katakan sebelummnya. Bisa saja perasaan cinta itu berubah wujud menjadi bentuk perasaan yang lain.
Kembali lagi ke analogi hujan. Bukankah hujan juga sifatnya menenangkan? Sekalipun kadang kedatangannya di saat yang tidak tepat atau bahkan mungkin saat benar-benar tidak diharapkan.
Tetapi, tetap saja hujan punya nuansa sendiri di setiap kehadirannya. Entah itu perasaan yg tentram, damai, atau rileks.
Dalam wujud dan bentuk apapun, air tetap punya sifat yg sama.
Tetap mengalir. Dari hulu ke hilir.
Sama halnya dengan hakikat cinta.
Berhulu dari Tuhannya, maka iapun berhilir kepada Tuhannya.
Dengan aliran yg dimaksud adalah aliran cinta dari Tuhannya. Aliran dari Yang Memberi dan MemilikiNya.
Karena pada dasarnya, aliran dariNya adalah CintaNya yg merupakan sebuah kelembutan yang sempurna.
Sebuah kelembutan yang hadir dan merambati setiap jiwa makhlukNya dan tak satupun sanggup menyimpulkan dengan berbagai bentuk atau lambang-lambang.
Dan berbahagialah bila terdapat dari sebagian makhlukNya yang dapat merasakan itu serta menerjemahkannya.
Komentar
Posting Komentar